Hari ini, di ruang Guru bersama rekan kerja. Menyelesaikan berbagai tugas seperti membuat soal ujian sekolah, menyiapkan instrumen verifikasi ujian praktek kejuruan, dan ada pula yang sekedar duduk manis mengobrol bersama kawan. Tapi, aku sedang sibuk banyak urusan. Hahaha......... Tapi masih sempet curhat di media sosial. Tak apalah, sekedar pelepas penat.
Kartu soal sudah punya gambaran, kumpulan soal pun sudah ada. Tinggal otak mulai bekerja, memerintah si tangan, mata dan organ lainnya untuk memanifestasikan apa yang sudah terbaca di otak. Tapi, dasar lagi bad mood ya seperti inilah. Yang ada cuma nulis-nulis di media hohoho.....
Oke....... sudah. Ayo tutup media sosialnya, kita kembali menyelesaikan kartu soal kita. Selanjutnya untuk urusan dapur, anak, rumah tangga dan misua kita selesaikan jika sudah berada di istana tercinta (RUMAH).
Selasa, 26 Januari 2016
Senin, 25 Januari 2016
REAKSI KATALITIK
Penambahan katalis pada suatu reaksi
akan berakibat bertambahnya laju reaksi. Katalis sangat berfungsi untuk
efisiensi proses kimia dan menurunkan semua biaya pembuatan. Telah dilakukan proses pemcarian katalis yang
paling baik namun sampai saat ini mekanisme sebagian besar katalis belum dapat
dimengerti,
Perlu kita pahami
bahwa katalis tak mempengaruhi secara langsung reaksi secara thermodinamika.
Katalis berfungsi untuk mempercepat tercapainya kesetimbangan reaksi. Sebagai
contoh adalah reaksi Haber Bosch :
N2 + 3H2 =
2NH3
Dengan diberinya katalis tak akan mengubah konstanta kesetimbangan
reaksi, dengan adanya katalis maka pada 450oC reaksi akan berjalan
dengan baik dan spontan serta ekonomis. Katalis dapat menurunkan
energi activasi suatu reaksi dengan perbedaan energy.
Lawan dari katalis adalah inhibitor atau racun
katalis. Penambahan racun
katalis atau inhibitor akan berakibat menurunnya laju reaksi.
I. KATALIS HOMOGEN
Katalis
ini mempunyai kesamaan phase dengan reaktan dan
persentuhannnya tak mempengaruhi laju reaksi, keaddaan yang demikian
disebut katalis homogen. Sebagai contoh :
Reaksi phase gas
CO + ½ O2 à CO2
Dengan adanya katalis NO2 maka
prosesnya menjadi
CO + NO2 à
CO2 + NO
NO + ½ O2 à
NO2
-----------------------------------------------
CO2 + ½ O2 à
CO2
Iodin uap juga dikenal sebagai katalis sejumlah reaksi pirolisis zat
organik, dekomposisi asetaldehid sebagai reaksi berantai dengan proses sebagai
berikut :
k1
I2 == 2
I-
k2
k3
I- + CH3CHO à CH3CO - +
HI
k4
CH3CO- à CH3
+ CO
k5
I2 + CH3 à CH3I +
I-
k6
HI
+ CH3à CH4 - +
I-
k7
HI
+ CH3Ià CH4 - +
I2
Sehingga
diperoleh laju reaksi dengan pendekatan steady state dari intermediet adalah
- d(CH3CHO)/dt =
k [I2]1/2[CH3CHO]
Mekanisme ini
dapat dibandingkan mekanisme reaksi
tanpa katalis, katalis iodin diperoleh kembali diakhir reaksi.
II.KATALIS ASAM BASA
Sebagian besar reaksi katalis homogen adalah asam basa,
seperti halnya reaksi hidrolisis dari ester atau mutarotasi glukosa.
Dengan
menganggap S adlah suatu subtrat denga suatu reaksi asam basa. Sedang asam basa menurut Bronsted – Lowry adalah :
HA + H2O à H3O+ + A-
A-
+ H2O à
HA + OH-
Maka laju reaksi
katalitik adalah:
r = kkat [S]
di mana kkat = ko + kH [H3O] + kOH [OH]
+ kHA [HA] +
kA [A] dan k0 adalah laju tanpa katalis
sedang yang lain adalah laju dengan katalis sesuai dengan zatnya masing –
masing
III. KATALIS HETEROGEN
Sebagian
besar reaksi antara daua phase misalnya pada interface dari gas – padat atau
gas–cair, biasanya yang bertindak sebagai katalis adalah yang lebih padat,
karenanya luas permukaan dari padatan
harus benar – benar diperhatikan. Beberapa contoh yang dilakukan oleh dunia
industri lain katalis akan menghasilkan lain produk :
- Dekomposisi organik
C2H5OH (Al2O3 , 300oC
) à
C2H4 + H2O
C2H5OH (Cu , 300oC ) à CH3CHO + H2O
- Dehidrogenasi
C4H8 (Al2O3, Cr2O3 ) à
CH2=CHCH=CH2
+ H2
Ethyl Benzene (Fe2O3, 650oC)
à Styrene
+ H2
- Hidrasi hidrokarbon takjenuh
Dengan adsorben asam posforat
dan katalis celite maka
C2H4 + H2O
(300oC ) à
C2H5O H
- Hidroclorinasi
Vinil clorida dibuat dengan
katalis merkuriclorida dan arang dari
reaksi
CHºCH
+ HCl (200oC) à CH2=CHCl
Sebagian besar proses katalitik industri terjadi pada
interface gas – padat. Mekanismenya berdasar pada teori yang dipostulatkan
Langmuir pada tahun 1916, yaitu :
1. Gerakan molekul gas kepermukaan
berlangsung dengan konveksi atau difusi
2. Adsorpsi reaktan, dengan ikatan kimia yang
kuat (kemisorpsi). Pada banyak kasus di awali dulu dengan ikatan fisika
3.
Reaksi antar molekul yang
diadsorpsi
4.
Desorpsi produk
5. Meninggalkan permukaan dengan konveksi
atau difusi
IV. KATALIS ENZIM
Enzim
adalah katalis biologi yang aktiv dalam kehidupan, yang sifat – sifat
kinetikanya sama dengan katalis heterogen atau seringkali dikatakan
mikroheterogen katalis
Suatu
contoh yang sangat menarik dan khas adalah urease yang merupakan katalis
terbaik bagi urea untuk dikonversi ke amonia dan karbon dioksida
CO(NH2)2 + H2O à 2 NH3 + CO2
Urease
Enzim hanya dikenal untuk satu proses yang sfesifik, namun kinetikanya
cukup sulit karena enzim tak mudah didapatkan, artinya mekanismenya sangatlah komplek.
Mekanisme
reksi enzimatis adalah sebagai berikut :
Suatu substrat S dikatalis dengan enzim
E, mula – mula terbentuk
komplek subtrat – enzim, yang akhirnya
akan kembali terpisah dan terbentuk produk, dengan gambaran mekanisme
k1
E + S
==== ES 1
k2
k2
E
S ==== Produk +
E 2
Michaelis – Menten telah menerangkan pengaruh
konsentrasi subtrat pada laju reaksi. E dan S adalah konsentrasi mula – mula
enzim dan subtrat, ES adalalah konsentrasi komplek enzim – subtrat, sedang
konsentrasi enzim bebas adalah E – ES, konsentrasi subtrat senantiasa lebih besar
dari enzim, karenanya konsentrasinya tak berubah. Maka konstanta kesetimbangannya adalah
K = ({ E
- ES } S)
/ ( ES )
Atau
ES = (
E S) /
(K + S)
Bila asumsinya reaksi 2 sangat
lambat, maka
n
= k2 ( ES)
= k2 ( E )( S) /
(Km + S)
reaksi maksimum jika semua enzim
membentuk komplek ES, yaitu ketika konsentrasi ES sama dengan konsentrasi mula
– mula E, maka pada kondisi ini laju reaksi menjadi :
nmak = k2 ( E)
masukkan
kembali ke persamaan sebelumnya , menjadi
n = nmak ( S) /
(Km + S)
Km adalah konstanta Michaelis.
Lineweaver
dan Burk merubah persamaan diatas menjadi persamaan linear yaitu
I/n = 1/nmak + (Km ) /nmak ( S)
Dengan menggambar I/n versus
1/S akan diperoleh garis yang lurus dengan slope (Km ) /nmak dan
intersep 1/nmak
1/n
(Km ) /nmak
}1/nmak
1/S
Sabtu, 09 Januari 2016
POOR BENJAMIN
Selesai juga nonton new huan zhu ge ge. Ya ampun..... kenapa q jadi sedih lihat episode akhirnya ya?
Kenapa oh............. kenapa...
Awalnya kurang suka ma karakter Benjamin..... tapi..... setelah episode demi episode q lalui. malah jadinya q jatuh cinta ma karakternya. Mending dia ma Xiao Yan Zi aja. Dari pada ma Yong QI hahahhaha...
Sedih...... lihat endingnya..... Benju harus pergi ninggalin Xiao Yan Zi ma Yong Qi yang lagi reunian (Tear...... tear)
Kenapa oh............. kenapa...
Awalnya kurang suka ma karakter Benjamin..... tapi..... setelah episode demi episode q lalui. malah jadinya q jatuh cinta ma karakternya. Mending dia ma Xiao Yan Zi aja. Dari pada ma Yong QI hahahhaha...
Sedih...... lihat endingnya..... Benju harus pergi ninggalin Xiao Yan Zi ma Yong Qi yang lagi reunian (Tear...... tear)
Q di NHZZ ne kok cenderung lebih suka Benjamin jadian ma Xiao Yan Zi....
Langganan:
Postingan (Atom)