Laman

Sabtu, 06 Desember 2014

FILOSOFI CINTA ALA “IKATAN KIMIA”



Yang Berbeda Akan Tarik Menarik

Tahukah kamu tentang garam dapur? Garam dapur merupakan bumbu wajib yang harus ada di dapur. Beberapa manfaat garam dapur yaitu menambah cita rasa pada masakan dan mencegah penyakit gondok. Dapur memiliki tekstur padat namun rapuh dan berwarna putih.
Tahukah Anda rumus kimia dari garam dapur
Garam dapur memiliki nama kimia yaitu natrium klorida. Natrium klorida merupakan senyawa ionik yang terdiri atas ion  natrium dan ion klorida. Kedua zat tersebut tergabung melalui reaksi kimia sebagai berikut:
Na+ + Cl- NaCl
Berdasarkan reaksi diatas dapat kita lihat, ion natrium yang bermuatan positif bereaksi dengan ion klorida yang bermuatan negatif. Sehingga dapat disimpulkan walaupun kedua ion berbeda muatan yang artinya memiliki karakteristik berbeda namun dapat bersatu membentuk suatu senyawa bernama natrium klorida. Sebelum bergabung natrium merupakan salah satu unsur golongan alkali yang bersifat sebagai logam dan mampu membentuk senyawa basa jika larut dalam air. Sedangkan klorida termasuk golongan halogen, dimana klorida termasuk unsur non logam berwujud gas dan mampu membentuk senyawa asam jika larut dalam air. Lihatlah ketika keduanya membentuk ion dan bergabung melalui reaksi kimia membentuk senyawa ion bernama natrium klorida. Sifat natrium klorida adalah berupa zat padat berwarna putih, mudah larut dalam air, mampu menghantarkan listrik namun untuk memecah/memisahkan menjadi atom pembentuknya dibutuhkan suhu yang sangat tinggi. Di sinilah keistimewaan dari senyawa ion.
Sama halnya dengan hubungan dua manusia yang berbeda jenis. Laki-laki dengan sifat maskulinnya serta wanita dengan segala feminimnya merupakan dua kepribadian yang berbeda. Namun, perbedaan tersebut tidak menjadi halangan bagi kedua insan untuk menjalin hubungan.
Hubungan yang didasarkan pada perbedaan gender dan kepribadian. Dipersatukan melalui suatu ikatan yang didasarkan pada prinsip serah terima “elektron cinta” menghasilkan senyawa bernama sayang. Ketertarikan akan kepribadian antara laki-laki dan perempuan akan menimbulkan gejala elektrostatik yang membungkus hubungan kedua insan menjadi suatu ikatan ion “cinta” yang kuat. Yang tak mudah dilelehkan atau dileburkan oleh faktor bernama rintangan. Karena sang perintang akan membutuhkan energi yang super besar, suhu yang sangat tinggi bahkan reagen paling hebat untuk memutuskan senyawa ion yang telah terjadi.
Sungguh hebat, cinta antara laki-laki dan wanita yang tergambar bagaikan reaksi antara kation (sang pemberi) dan anion sang penerima. Hingga rasa kasih dan sayang keduanya betul-betul penuh muatan cinta elektrostatis. Perbedaan yang menumbuhkan ikatan cinta dan membentuk senyawa bernama kasih sayang.

Kupersembahakan untuk Suamiku tersayang
Love You So Much

Jumat, 05 Desember 2014

PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK



1.      TUJUAN
Siswa mampu membedakan senyawa organik dan anorganik
2.      DASAR TEORI
Senyawa yang terdapat di muka bumi pada dasarnya terbagi menjadi dua golongan besar yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik. Dalam definisi singkat Senyawa organik adalah senyawa yang berasal dari makhluk hidup dan senyawa anorganik adalah senyawa yang bukan berasal dari makhluk hidup atau berasal dari benda mati. Namun definisi ini terlalu sempit untuk menjelaskan perbedaan keduanya.

Perbedaan antara senyawa organik dengan senyawa anorganik

No
Senyawa Organik
Senyawa Anorganik
1
Kebanyakan berasal dari makhluk hidup dan beberapa dari hasil sintesis
Berasal dari sumber daya alam mineral ( bukan makhluk hidup)
2
Senyawa organik lebih mudah terbakar
Tidak mudah terbakar
3
Strukturnya lebih rumit
Struktur sederhana
4
Semua senyawa organik mengandung unsur karbon
Tidak semua senyawa anorganik yang memiliki unsur karbon
5
Hanya dapat larut dalam pelarut organik
Dapat larut dalam pelarut air atau organik
Secara struktur senyawa organik pada dasarnya memiliki rangka utama unsur karbon ( C ) yang mengikat unsur non logam yang lain (hidrogen, oksigen, nitrogen). Sebagian besar senyawa organik adalah senyawa hidrokarbon (tersusun oleh karbon dan hidrogen) kecuali beberapa senyawa seperti urea dimana karbon tidak mengikat hidrogen.
3.        ALAT DAN BAHAN
·         Garam dapur
·         gula pasir
·         alkohol
·         air
·         bunsen
·         cawan porselen
·         gelas kimia
·         sendok
4.      CARA KERJA
a.       Ambil sedikit garam dapur, masukkan ke dalam cawan porselen/gelas kimia
b.      Panaskan menggunakan bunsen
c.       Amati perubahan yang terjadi
d.      Lakukan langkah a-c untuk gula pasir, alkohol, air

5.      HASIL PENGAMATAN
Bahan
Hasil Pengamatan




























6.      KESIMPULAN
.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

POLIMER

1.      TUJUAN
a.       Siswa mampu membedakan polimer termoseting dan termoplas
b.      Siswa mampu melakukan uji iod untuk mengidentifikasi amilum
c.       Siswa mampu melakukan uji lemak melalui sifat transparan pada kertas
d.      Siswa mampu menguji kelarutan karbohidrat, protein dan lemak dalam pelarut air dan organik

2.      DASAR TEORI
Polimer dibedakan menjadi dua berdasarkan sifat tahan terhadap pemanasan. Polimer termoseting adalah polimer yang tidak mudah melunak jika dipanaskan. Sedangkan polimer termoplas mudah melunak/meleleh jika dipanaskan.
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat merupakan polimer yang tersusun atas polihidroksil-aldehid atau polihidroksil-keton. Karbohidrat tersusun atas sakarida. Karbohidrat larut dalam air. Salah satu jenis karbohidrat yaitu amilum/pati jika bereaksi dengan larutan iod maka akan menghasilkan warna biru.
Lemak/ lipid merupakan suatu ester. Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti kloroforn atau benzena. Lemak memiliki sifat transparan jika bagian lemak dioleskan pada kertas.
Protein merupakan makromolekul yang tersusun atas asam amino. Protein bersifat amfoter karena tersusun atas gugus karboksil yang bersifat asam dan gugus amin yang bersifat basa. Protein dapat larut dalam air.

3.       ALAT DAN BAHAN

·         Plastik
·         Bakelit
·         Kain sintesis
·         Kanji/pati
·         Tepung terigu
·         Air suling/aquades
·         Tempe
·         Susu
·         Minyak kelapa
·         Margarin
·         Kertas HVS putih
·         Laruatan iod
·         Pipet tetes
·         Korek api
·         Bunsen
·         Cawan petri/kaca arloji




4.      CARA KERJA
a.       UJI POLIMER TERMOSETING DAN TERMOPLAS
·         Ambil sampel plastik, panaskan dengan bunsen
·         Amati perubahan yang terjadi
·         Lakukan langkah yang sama untuk sampel bakelit dan kain sintesis
b.      UJI AMILUM
·         Ambil sampel kanji beberapa tetes
·         Tambahkan larutan iod beberapa tetes
·         Amati perubahan yang terjadi
·         Lakukan langkah yang sama untuk sampel tepung terigu, tempe, susu, minyak kelapa dan margarin
c.       UJI LEMAK
·         Ambil sampel minyak kelapa, teteskan pada kertas HVS putih
·         Amati perubahan yang terjadi
·         Lakukan langkah sama untuk sampel kanji, tepung terigu, tempe, susu, dan margarin
d.      UJI KELARUTAN
·         Ambil sampel minyak, masukkan beberapa tetes ke dalam air
·         Amati perubahan yang terjadi
·         Lakukan langkah sama untuk sampel kanji, tepung terigu, tempe, susu, dan margarin

5.      HASIL PENGAMATAN
a.       UJI POLIMER TERMOSETING DAN TERMOPLAS
Sampel
Hasil Pengamatan
Plastik

Bakelit

Kain buatan


b.      UJI AMILUM
Sampel
Hasil Pengamatan
Tepung terigu

Kanji

Tempe

Susu

Minyak kelapa

Margarin


c.       UJI LEMAK
Sampel
Hasil Pengamatan
Tepung terigu

Kanji

Tempe

Susu

Minyak kelapa

Margarin

d.      UJI KELARUTAN
Sampel
Hasil Pengamatan
Tepung terigu

Kanji

Tempe

Susu

Minyak kelapa

Margarin


6.      KESIMPULAN
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................